Kepada lawannya dia berkata, lalu apa tanggapnya?
"Pada siapa lagi kita bisa berani selain pada diri sendiri?"Pikiran bisa memperluas pandangan, perkataan bisa meringkas gagasan, tindakan bisa menyederhanakan pikiran.
Maka apa makna sebuah diam?
Kalau ada satu hal yang tidak boleh dipenjarakan, itu adalah gagasan.
Karena gagasan adalah kebebasan, semua berhak berbicara.
Jika tidak berani berbicara, diamlah.
Jika takut tidak diterima, diamlah.
Jika mrasa paling benar,diamlah.
Jika merasa paling salah, diamlah.
Silakan berdiamlah sampai kebohongan berbicara.
Berdiamlah sampai resah buat kau gelisah.
Berdiamlah sampai kemunafikan buat kau geram.
Jangan takut tidak didengar, takutlah karena tidak akan dikenal.
Jangan malu jika salah, malu lah jika merasa paling benar.
Jika mau dicintai semua orang jadilah yang mereka mau.
Bersyukurlah jika itu ada apa padamu, maka kamu ditakdirkan untuk memimpin di dalamnya.
Bersabarlah jika tidak ada padamu, takdirmu adalah memipin di tempat yang sudah ditentukan.
Jangan malu jadi diri sendiri, malu lah karena dikenal bukan atas dirimu sendiri.
Hidup bukan soal kebenaran dan koleksi pencitraan.
Bukan soal netral dan toleransi akan kesalahan.
Katakan salah jika salah.
Katakan benar jika benar.
Jangan mempersalahkan kebenaran dan menyalahkan kebenaran.
Lebih baik mati dan dikenal sbagai diri sendiri, daripada hidup dan sengsara tak jadi diri sendiri.
Bahkan seorang Soe Hok Gie pun berkata,
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan."
Semoga semangat yang membuat kita bertahan.
Semoga ketulusan yang membuat kita dimudahkan.
Dan semoga kesederhanaan yg membuat kita mau mendengar dan belajar.
"Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri "
-Soe Hok Gie
(Dibuat di Bandung, di bawah sebuah pohon rindang suatu kaum kembali mencoba dialog segala arah)
No comments:
Post a Comment