Monday, July 14, 2014

Man(is) Manja

Disayang selagi dijalin.
Dibalut peluk dirajam kecup.
Dilanda rindu diserang waktu.
Dibelai kasih dihibahkan nafas.
Ditahan cemas diungkap lemas.
Dimabuk dikepayang.


Logika tersendat ketika kita bicara.
Tidak ada terjemahan kata ketika kita ada.
Karena langit tidak runtuh jika kita berdiri di atas nama pribadi.
Hati-hati berlabuh pada manusia.
Oleng kapal seketika tumpah.
Segala isi dan jati diri sendiri.

Jangan lumpuh, jangan luluh.
Jangan kalah, jangan lemah.
Jangan lupa, jangan lupa.
Sehabis manis, siapa tau sepah dibuang.

Jangan buta, jangan terlena.
Dunia tidak sesempit untuk adam bertemu hawa.
Syukur diucap karena berdua.
Doa dipinta untuk berdua.

Semoga ia wanita mampu tetap berdiri di atas mimpi dan kekuatan diri.
Karena dunia menanti dijelajahi.
Bukan sekedar ditangisi.

Bandung, 15 Juli 2014


Deklarasi

Seorang manusia membuat janji. Tepat tiga tahun yang lalu bernyali.
Sebuah janji untuk ditepati. Untuk dan kepada dirinya sendiri.
Deklarasi indepedensi.
Sebagai seorang wanita, anak dan akademisi.

Dulu seringkali bicara soal mimpi.
Hingga menimbun penuh melampaui.
Otaknya liar, nafasnya terpacu tiada henti.
Begitu nafsu dirinya untuk menghidupi.
Untuk mewujudkan segala imaji dan bayangan mimpi.

Sebutlah dulu ia penguasa.
Akan tubuh dan pikirannya.
Tiada jeruji yang pas untuk menahannya.
Tiada gentar ia hidupkan,kejar segala ingin dan ambisi.

Lalu malam kian berlalu.
Dunianya bukan lagi dunia jelita ceria.
Melainkan penuh taktik, teknik dan politik.
Hingga satu malam ia takluk tertegun malu.
Apa saja yang sudah ia capai di dunia barunya?
Kemana otak yang selalu berpikir dan hati yang siap menetralisasi?

Maka tiba pada suatu malam.
Dimana ia mencoba meraih dunia nya yang lama tenggelam.
Tenggelam oleh cinta dan realita.

Maka tiba pada suatu malam.
Dimana ia mencoba seperti layaknya sedia kala.
Sekedar menaruh coretan pikiran dalam tulisan.
Entah apa yang terlontar.
Tapi yang jelas ia tenggelam.
Dan mencoba hadir kembali.
Meraih dunianya.
Dan menjadi penguasa atas dirinya.
Seorang independen.
Berdiri di atas kaki sendiri.

Bandung, 15 Juli 2014.