Disayang selagi dijalin.
Dibalut peluk dirajam kecup.
Dilanda rindu diserang waktu.
Dibelai kasih dihibahkan nafas.
Ditahan cemas diungkap lemas.
Dimabuk dikepayang.
Logika tersendat ketika kita bicara.
Tidak ada terjemahan kata ketika kita ada.
Karena langit tidak runtuh jika kita berdiri di atas nama pribadi.
Hati-hati berlabuh pada manusia.
Oleng kapal seketika tumpah.
Segala isi dan jati diri sendiri.
Jangan lumpuh, jangan luluh.
Jangan kalah, jangan lemah.
Jangan lupa, jangan lupa.
Sehabis manis, siapa tau sepah dibuang.
Jangan buta, jangan terlena.
Dunia tidak sesempit untuk adam bertemu hawa.
Syukur diucap karena berdua.
Doa dipinta untuk berdua.
Semoga ia wanita mampu tetap berdiri di atas mimpi dan kekuatan diri.
Karena dunia menanti dijelajahi.
Bukan sekedar ditangisi.
Bandung, 15 Juli 2014
No comments:
Post a Comment