Indonesia telah merdeka.
Lantas mengapa ada yang berkata,
“Kita masih dijajah.”
Bukan hanya soal ekonomi.
Tentang rakyat yang lapar atau maraknya berita korupsi
Bukan hanya soal pendidikan.
Tentang anak desa susah bersekolah atau sarjana
pengangguran,
Karena pada siang hari tadi,
Ada sebuah berita di televisi,
Dengan judul manis dia terpampang,
Tentang wanita dan harkatnya.
Tidak usah disebut apa judul beritanya,
Toh seharusnya kita semua siaga akan segala wacana.
Karena Indonesia bukan hanya seputar gedung KPK,
Masih banyak sudut tempat di mana rakyat butuh dijaga
Soal wanita,
Berani bicara apa kau, berita?
Berani uji apa kau, pembuat kuasa?
Jangan seenaknya kau labelkan harga,
Hanya melalui uji semata.
Bukan berarti ada satu, maka seribu menjadi sama.
Lalu kau ratakan untuk dicap semua.
Tak usahlah sok menjaga,
Jika akhirrnya mencoreng nama.
Lantas apa yang kau dapat dari hasil uji?
Selain sebuah predikat dan perlakuan berbeda pada mereka
yang diuji.
Beruntung bagi yang menerima hasil "ya, kau masih
suci"
Merana bagi yang menerima hasil "maaf, kau sudah tidak
lagi"
Bahkan wanita sudah dijajah sejak dini.
Wanita bukan soal harga.
Jangan seenaknya kau sematkan tanda,
Apakah ia bagus atau tidak?
Apakah ia mahal atau tidak?
Sudah banyak sebutan rendah untuk mereka.
Masih inginkah kau menambahkan derita?
Karena pada siang hari,
Ada sebuah berita di televisi.
Dengan judul manis dia menantang,
Tentang wanita dan tahtanya.
Teruntuk padamu wanita,
Cantik jelita,
Menjelma berbagai rupa.
Sembunyi pada mata,
Berani dalam cerita.
Teruntuk padamu wanita,
Yang mencipta asa,
Dan menikmat lara.
Yang di sudut dahaga,
Dan dikurung bahagia.
Padamu wanita,
Aku bersuara.
Diperbudak rasa,
Tak jugakah kau jera?
Berhentilah merana,
Menanti kereta tak kunjung tiba.
Atas nama rasa dan karsa,
Kaulah wanita,
Perhiasan semesta
Atas nama harga dan tahta,
Kaulah kuasa atas mahkota,
Pemegang kendali tinggi atas raga,
Tegakkan kepala,
Jangan kau rendahkan jiwa,
Sekalipun bagi para raja.
Karena kau adalah ratu raya,
Atas dirimu sendiri, wanita.
Wanita akan selalu ada,
Dalam cerita dijajah pria
.
Berkacalah dari cerita,
Masih sudikah kau, wanita?