Wednesday, December 11, 2013

romantis

Menulis itu manis,
Layaknya secangkir coklat panas kala hujan.
Menulis itu romantis,
Layaknya senyuman malu kala rindu.

Menulis itu magis.
Lewat aksara ia hidupkan banyak ingatan,
Dan buka semua jendela kehidupan.
Maka tak salah jika seorang penulis jatuh cinta,
Saat ia membaca dan menggoreskan tulisan.
Karena padanya ia berkaca dan rasakan kebebasan.

Menulis tidak melulu puitis.
Tidak pula berarti melankolis.


Selama ada malam, 
Mengapa harus meminta pagi?
Karena hanya lewat tulisan,
Detik waktu kubekukan.
Tak bosan aku padamu.
Ingin selalu mencurahkan dan menikmatimu.


Ah sial,
detik mulai tunjukkan waktu.
Mengingatkanku untuk kembali pada dunia manusia dewasa,
Yang isinya penuh dengan ambisi dan tuntutan kerja.


Tapi tetap..
Bagiku, manisnya menulis tidak kalah dengan hujan gerimis.











Sunday, November 24, 2013

Seribu ada karena satu lahir

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka."-Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno-
Aku bukan seorang yang ahli dalam grafik dan data,bukan pula seorang yang pandai dalam menganalisis perkara. Ilmuku masih dangkal bila harus bicara soal validasi data.Tentang persentase,angka ataupun kurs mata uang dan harga. Tapi aku senang bicara cinta, akan perubahan dan keberanian para pemuda.

Agaknya kita terlalu lama berkutat dengan sistematika dan arahan kerja. Kita terlalu asyik memuaskan pikiran dan mencari alternatif pembenaran. Kita terlalu nafsu terhadap kesempurnaan, ambisi terhadap batas ideal yang bahkan belum sempat kita rumuskan. Kita terlalu arogan terhadap opini sendiri dan keras kepala untuk menerima gagasan orang lain.

Aku ingat sebuah filsuf berkata, "Cogito ergo sum" artinya "Aku berpikir maka aku ada".
Apakah cukup hanya sekedar berpikir maka manusia dikatakan ada?
Seseorang menjadi sosok yang besar bukan hanya karena pemikirannya, tapi karena tindakannya.
Pikiran hanya akan membuat kita didengar tapi tindakan akan membuat kita dikenang.

Kata-kata akan lapuk dimakan zaman. Kata-kata akan megah kemudian senyap setelah gaungnya lenyap.
Maka apa yang membuat gagasan kita kekal dan selalu diingat?

Karena pada akhirnya yang membuat kita bernyawa dalam sebuah tindakan adalah insting dan semangat untuk terus maju. Tidak butuh banyak alasan ataupun perdebatan tentang mengapa kita harus bergerak bersama untuk mulai membuat sebuah perubahan. Apakah dulu rakyat Indonesia membuat sebuah forum besar-besaran untuk diskusi tentang siapa yang mau Indonesia merdeka? Tidak! Karena mereka semua punya semangat dan satu tujuan yang sama, yaitu merdeka! Dan itu sudah lebih daripada cukup untuk rakyat Indonesia bergabung dan menghimpun kekuatan yang besar dalam melawan penjajah.

Lalu apakah kita masih butuh waktu lama untuk saling berdebat tentang urgensi kita harus bergerak bersama? Apakah kita masih butuh waktu lama untuk berpikir tentang solusi yang ideal atas permasalahan yang ada?Padahal semangat adalah bahan bakar untuk kobarkan api perubahan!

Agaknya negara ini merindukan kesatuan..
Agaknya negara ini merindukan keberanian..
Dari para pemuda
Yang katanya "Harapan Bangsa"..

Seorang Soekarno pernah berkata:


"Apakah kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong"

Ketika makin deras arus tantangan yang kita hadapi di luar sana.
Ketika negara asing makin gencar mempersiapkan diri untuk berkembang dan bertahan di persaingan dunia.
Masihkan kita enggan untuk saling percaya,bersatu dan bergerak menuju kemenangan bersama?

Sudah saatnya kita semua maju. Di bawah satu nama, satu tujuan dan satu tindakan untuk sebuah perubahan yang bermakna.

Sudah saatnya kita semua saling membantu. Di bawah satu nama, satu tujuan dan satu tindakan untuk sebuah perubahan yang nyata.

Karena sesuatu yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil.
Dimulai dari kamu dan bergerak menjadi kita.
Dengan bekal keberanian dan semangat persatuan.
Dengan tekad bulat dan semangat perubahan.

Soekarno pernah berkata :
"Beri aku 1.000 orang tua,niscaya akan kucabut semeru dari akarnya.Beri aku 10 pemuda,niscaya akan kuguncangkan dunia"

Kita tidak akan menjadi seribu,
Tidak pula menjadi sepuluh,
Tapi kita akan menjadi satu!

Seribu ada karena satu lahir.

Maka jadilah satu dan lahirkan seribu tuk guncangkan dunia!



Sunday, November 17, 2013

Mendayung lembayung

Sebelum kau jatuh
Setelah kau berlabuh
Sehentak kau patuh
Seraya kau berteduh

Seluas samudera
Sehanyut dalam bahtera
Segala doa mendera
Kala senja kau bersuara

"Selama angin menyapu jauh,kita lihat sampai mana sampan kan bersauh"

Sebelum kau jatuh
Setelah kau berlabuh
Tetaplah tangguh
Sampai waktu kau tetap utuh..


Saturday, November 2, 2013

Stupido Ritmo

"STUPIDO RITMO" - FLOAT

You and I painting rainbows when no rain falls on our wall
Smelling raindrops on a hilltop as they fall
You and I laughing loudly with no reasons in our walk
Chasing sunsets, dancing minuet in the dark

Why don't we just disappear
If that could keep us here?

You and I sharing snow fall and the beach sand on our thoughts
Writing love words with our whispers in our hearts
You and I stealing kisses from each other when we fight
Making wishes on the same star every night

Why don't we just dream away
If that could make us stay?
Why can't we just dream away?
We're not real, anyway

Why don't we just stay this high?
Pretend we're all that fly
Why can't we just stay this high?
We might rule our own sky

You and I singing solo our very own silly song
Playing lovers of all edens all life long

Saturday, October 26, 2013

Dunia

Dalam setiap sudut aku menelusurimu.
Dalam setiap mata aku menemukanmu.
Pada sepasang mata aku bersembunyi.

Ketika mata berbicara,
Lalu kata hilang makna.

Santai

Kata orang, rezeki udah ada yang ngatur.
Jadi, santai aja.

Kata orang, jodoh udah ada yang ngatur.
Jadi, santai aja.

Kata orang, kesuksesan udah ada yang ngatur.
Jadi, santai aja.

Kata Tuhan, kematian udah diatur.
Jadi, Santai Aja?

Saturday, October 19, 2013

Setengah Manusia

Manusiakan manusia,
Dengan lauk yang dia makan,
Dan air yang dia reguk.

Manusiakan manusia,
Dengan udara ketenangan,
Dan hawa hiruk pikuk.

Manusiakan manusia,
Dengan berbagi kelembutan,
Dan rasa takluk.

Maka manusiakan manusia..
Dengan manusia mana,

Manusia jadi sempurna?

Ja(t)uh

Hai anak manusia,
Jangan mau terlena oleh dunia.
Dengan segala isinya yg menggoda.
Tapi...


Hai anak manusia,
Jangan dustakan keindahan dunia.
Bahkan adam dan hawa diusir dari surga.
Tapi...

Hai anak manusia,
Hati-hati atas apa yang kau bawa.
Salah-salah bisa jadi bencana.
Tapi...

Hai anak adam hawa,
Ingat alam pernah bersabda,
"Jatuhkan cintamu pada keberanian. Sebaik-baiknya jatuh adalah setelah mencoba. Sebodoh-bodohnya jatuh adalah pada ketakutan yg sama."



Karena bahagia adalah sementara,
Demikian pula dengan sengsara,
Bagi mereka manusia,
Yang mau kembali jatuh dan mencoba.

Jatuh adalah tanda cinta pada keberanian hidup.

Seberapa jauh kah kamu?


Monday, October 14, 2013

Panggung

Dunia ini panggung sandiwara

Dipenuhi makhluk yang berpura-pura

Sibuk menutupi rahasia

Berdalih dari realita

Menyembunyikan segala makna

Dunia ini panggung sandiwara

Dikendalikan oleh sutradara

Di balik layar ia tertawa

Mengatur plot cerita tiada kentara

Dunia ini lama-lama hanyalah sandiwara

Dipenuhi makhluk bermuka dua

Tubuh beraga namun tak dijunjung sang jiwa

Dipenuhi dengan khayalan dan imaji belaka
Dengan tulisan besar, panggung sandiwara dituliskan:



” Cerita dalam sandiwara ini hanya fiktif semata. Apabila ada kesamaan tokoh atau kejadian, itu memang kami sengaja. Selamat menikmati hidup dalam panggung penuh sandiwara”


Dibuat di Bandung tahun 2011


(Tulisan adalah pengingat, sebagai siapa dan apa yang pernah kita bawa. Karena itu post beberapa tahun silam aku post kembali. Hanya untuk sebagai pengingat).

Lalu?

Aku tidak mau menyalahkan sebuah individu

yang memang sepatutnya disalahkan

karena mementingkan kepentingan pribadinya.


Aku tidak mau menyalahkan sebuah instansi

tempat para penjilat, penusuk dan pemamah biak jabatan

meskipun memang sepatutnya disalahkan

karena menjadikan label sebuah berhala yang disembah.


Aku tidak mau menyalahkan sebuah sistem

yang terus bergulir sama setiap waktunya

dicanangkan banyak program dan perubahan

namun tetap saja berlumut, berkarat lama-lama membusuk.


Aku tidak mau menyalahkan keadaan

yang memaksa para makhluk

untuk saling memangsa

demi merebut kuasa.


Aku tidak mau menyalahkan apapun dan siapapun

mencari dan menjadikan makhluk atau sistem

sebagai sebuah alasan

untuk kebobrokan,

kerusakan

kemaksiatan

dan segala keterpurukan yang terjadi.


Lalu, siapa yang sepatutnya dimintai pertanggungjawaban?

Atas chaos


dan kematian keadilan.


Dibuat di Bandung tahun 2011

(Dan kematian keadilan akan terus menjadi siklus selama rantai keegoisan belum diputus)

Belalang sembah

Tunduk dan patuh.

Layaknya belalang sembah.

Anggut-anggut mawut kepala.

Supaya dianggap pandai dan menurut.

Agar dijadikan anak istimewa dan disayang raja.

Tidak punya pendirian.

Cari muka, menjilat nama.

Demi segenggam kuasa.

Sebaris label.

Seonggok nama.


Ironis.


Bandung, 2012
(ketika menjadi bawahan adalah kemunafikan dan pemimpin hanya seputar kekuasaan)

Di Atas Kaki Serigala

Ada serigala dalam kerumunan anjing
Di mana semua terkencing-kencing
Hing! Bau pesing!

Ada serigala lepas dari kawanan
Masuk sebuah taman hewan
Malah jadi lelucon dan ledekan

Hati-hati dengan serigala berbulu domba
Yang pandai memikat dengan tipu daya
Salah gaul bisa jadi berdosa

Hukum rimba mulai tidak adil,
Serigala terpaksa takut menggigil,
Sedangkan anjing asyik bermain bedil

Sudahlah,
Sudahi saja sandiwara picik
Antara aktor dan aktris politik

Enyahlah sudah,
Toh anjing-anjing saling menjilat ludah
Meskipun mereka luka hingga bernanah

Ada serigala di balik pohon jati,
Dia tinggalkan kawanan dengan gagah berani.
Pada dua pasang kaki dia berdiri.

"Di atas kaki sendiri akhirnya serigala berlari"


Pada Hari Yang Biasa

Hari ini masih jadi hari yang biasa.
Tapi rupanya hujan enggan untuk mereda
Sembari angin menelusup masuk jendela
Rasanya banyak pesan alam mulai menyapa

Bermimpi menjelajah dunia
Punya segudang mimpi masa muda
Idealisme siswa beranjak jadi mahasiswa
Tapi agaknya mulai terkikis semua
Seiring hujan yang menghantam lembut panorama senja

Hari ini tetap hari yang biasa
Dimana anak kucing berleha-leha
Tidur seharian di atas sofa
Sedangkan aku hanya diam saja

Agaknya hari mulai tidak biasa
Teringat celoteh seorang calon sarjana
Dengan lirih namun tajam dia berkata,
"Jangan bermimpi untuk memimpin Negara,
Kalau urus diri sendiri pun tak bisa!"

Hujan selalu jadi pengingat sebuah masa
Ketika pemuda punya seribu rencana
Dan sekarang terancam sekedar jadi cerita
Padamu hujan yang mulai malu untuk mereda

Ingatkan pada kami yang mulai lupa,
Untuk apa kami berusaha dan berdoa
Demi semua mimpi dan cita-cita
Sempurnakan bangga dan sematkan dalam dada,

Untukmu Garuda,
Hari-hariku mulai berwarna.




Sunday, October 13, 2013

FI(RASA)T

Kita terlalu naif bicara soal rasa.
Selalu coba terjemahkan makna.
Beribu tanda berusaha diterka.
Namun semua luput tak sesuai realita.

Sudah lama berkelana.
Tapi tetap takut tuk terbuka.
Maka firasat dijadikan senjata.
Kepada siapa rasa berpunya.

Karena bahagia adalah sederhana.
Cukup ada aku dan kamu di dalamnya.
Kita bisa jadi sama dalam semua.
Tapi bicara soal rasa, samakah kita?

Memang naif bila bicarakan rasa.
Tapi kian hari firasat kian meraja.
Dan kepada semesta,
Aku sematkan doa dan sebuah nama.
Semoga kali ini benar adanya.

Kaulah firasat tempatku bermuara..

Bandung, 13 Oktober

(Doa entah untuk siapa,nama kita akan selalu dijaga)




Jauh Padahal Kau Begitu Dekat

"Sejauh-jauhnya orang tersesat adalah dari dirinya sendiri."
Ya Gusti Nu Agung..
Semoga aku tidak termasuk golongan yang tersesat,
karena jauh dan ingkar kepadaMu.
Jangan jadikan aku golongan yang tersesat,
karena lupa dan lari dari padaMu.

Ya Gusti Nu Kuasa..
Jika aku termasuk golongan yang tersesat,
tunjukkan kembali kemana arah kakiku harus melangkah.
Jika aku termasuk golongan yang tersesat,
terangkan dan bawa aku kembali kepada yang Kau rencanakan.

Ya Gusti Nu Penyayang...
Hapunten kana samudaya kalepatan..

Ya Gusti..
Ya Rabb..

Nyuhunkeun pitulung kana samudaya kasesahan,
kana samudaya cobian.
kana samudaya perkara,
kana samudaya kelemahan,
kana samudaya urusan..
Nyuhunkeun kakuatan kana samudaya kasedih..
Kana sadayana Ya Rabb..
Mugi diraksa ditangtayungan..

Ya Gusti..
Ya Gusti..
Ya Gusti..
Ya Rabb!


Bandung, 13 Oktober
*Bahkan lidahmu kelu untuk berdoa lebih banyak,hanya sanggup panggil nama Ya Rabb berulang2..

(maaf ya mix and match sunda Indonesia, maklum kalau doa bisa dual bahasa hehe)


Doa Untuk Pejuang Malam

"Pada sepasang mata siapa kita mampu melihat dunia?"
Semoga tiap pasang memiliki jendela dan terbuka untuk keduanya melihat dengan nyata.
Dan dunia menjadi sederhana dalam sebuah pertemuan namun menjadi kompleks dalam sbuah pembicaraan.
Dan sederhanakan dunia, untuk kita bergembira di dalamnya
.
Cukuplah bertemu dengan tidak sengaja, jalani dengan sederhana.
Maka hidupkan bahagia dan kamu merasa sempurna.
Pada tunduk malu dan rasa terpadu, sepasang nama bertamu.
Dan pada senja, mulai menerka. 
Adakah sama dunia?

Maka apa yang salah dengan sama, apa yang takut dengan berbeda?
Karena dua bukan berarti bersama dan satu bujan berarti sendiri.

Kepada penguasa ada kiriman doa. 
Berisi berjuta semoga. 
Semoga doa tidak dikuasai rasa dan tidak berakhir jadi noda berdusta.
Kepada penjaga semesta ada kiriman doa. 
Semoga manusia tidak lagi terlena.
Semoga tidak lagi jatuh pada lubang yang sama.
Kepada dunia ada paket sejuta doa. 
Tolong manusia-manusia yg kebingungan dan takut akan bencana. 
Beri jalan terang dan ketenangan jiwa.
"Manusia mana yg mampu menerka rencanamu, Tuhan?"
Maka berilah kekuatan agar mereka percaya.
Sebuah tanya untuk seribu ketakutan, seribu kebimbangan. 
Maka tundukkan hati dan ucapkan doa. 
Semoga tenang jiwanya...

Manusia hanya mampu merasa, sibuk menerka. 
Dan semesta yang punya rencana. 
Maka kuatkan hati dan tenangkan jiwa..

Kepadamu manusia malang, diganggu ketenangan dan percikan alam. 
Cukupkan untuk pertanyaan seribu malam.
Jangan lumpuhkan kaki di medan perang, cukup hati yang kau serang. 
Dan seribu pejuang seketika tumbang.

Ada kiriman doa untuk Sang Pencipta. 
Tolonglah manusia yang takut dan kebingungan. 
Maka lemah hatinya dan takluk pada malam.
Semoga senantiasa yang terbaik bagi pejuang malam. 
Di mana kata-kata menjadi pedang dan hati menjadi tameng gadang.

Seorang Soe Hok Gie pernah berkata,

"Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta"

Dan perkataan Gie adalah antitesis bagi pejuang malam.
Cepat berakhirlah perang, bagimu pejuang..
Doaku menyertaimu...

Dialog di Bawah Pohon

Ada suatu tempat di mana manusia berbicara. 
Kepada lawannya dia berkata, lalu apa tanggapnya?

"Pada siapa lagi kita bisa berani selain pada diri sendiri?"
Pikiran bisa memperluas pandangan, perkataan bisa meringkas gagasan, tindakan bisa menyederhanakan pikiran. 
Maka apa makna sebuah diam?
Kalau ada satu hal yang tidak boleh dipenjarakan, itu adalah gagasan. 
Karena gagasan adalah kebebasan, semua berhak berbicara.

Jika tidak berani berbicara, diamlah. 
Jika takut tidak diterima, diamlah. 
Jika mrasa paling benar,diamlah. 
Jika merasa paling salah, diamlah.
Silakan berdiamlah sampai kebohongan berbicara. 
Berdiamlah sampai resah buat kau gelisah.
Berdiamlah sampai kemunafikan buat kau geram.
Jangan takut tidak didengar, takutlah karena tidak akan dikenal. 
Jangan malu jika salah, malu lah jika merasa paling benar.

Jika mau dicintai semua orang jadilah yang mereka mau. 
Bersyukurlah jika itu ada apa padamu, maka kamu ditakdirkan untuk memimpin di dalamnya.
Bersabarlah jika tidak ada padamu, takdirmu adalah memipin di tempat yang sudah ditentukan.
Jangan malu jadi diri sendiri, malu lah karena dikenal bukan atas dirimu sendiri.

Hidup bukan soal kebenaran dan koleksi pencitraan. 
Bukan soal netral dan toleransi akan kesalahan.
Katakan salah jika salah. 
Katakan benar jika benar. 
Jangan mempersalahkan kebenaran dan menyalahkan kebenaran.
Lebih baik mati dan dikenal sbagai diri sendiri, daripada hidup dan sengsara tak jadi diri sendiri.
Bahkan seorang Soe Hok Gie pun berkata,
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan."

Semoga semangat yang membuat kita bertahan. 
Semoga ketulusan yang membuat kita dimudahkan.
Dan semoga kesederhanaan yg membuat kita mau mendengar dan belajar.

"Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri "
-Soe Hok Gie

(Dibuat di Bandung, di bawah sebuah pohon rindang suatu kaum kembali mencoba dialog segala arah) 

Friday, October 11, 2013

Jangan Bicara


Jangan bicara cinta,
Bila melipat selimut saja tak bisa.
Jangan bicara cinta,
Bila sembahyang masih ditunda-tunda.
Jangan bicara cinta,
Bila belajar selalu jadi wacana.
Jangan bicara cinta,
Bila waktu simak berita pun tak ada.
Jangan bicara cinta,
Bila masih acuhkan orang tua.
Jangan bicara cinta,
Bila tugas sebagai pemuda belum terlaksana.
Jangan bicara Indonesia,
Bila cinta pun kau tak punya.
Uruslah dirimu sebaik-baiknya dirimu.
Tinggikan ilmu setinggi-tingginya langit membiru.
Jadilah nakhoda atas hidupmu.
Dan sampai saat itu tiba,

Jangan...
Jangan bicara, cinta!




Tuesday, September 3, 2013

Catatan Untukmu Para Calo(n) Pemimpin


Atas nama PEMILU 2014
 
Negeri tempat kami berdiri, akan memilih lagi untuk kesekian kali.
Kepada siapa tahta kekuasaan akan dipegang kendali?
Negeri tempat kami mengabdi, akan berpesta kembali.
Dengan iming-iming demokrasi,
Dimulailah konvensi dan kompetisi,
Antara para pemegang nama dan jabatan tinggi.
Mulai bermunculan kandidat terkuat dari setiap partai.
 Lalu, benarkah mereka semua bertujuan suci?
Ingin mengembalikan kemakmuran di negeri ibu pertiwi.
Para pendahulu kami pun dulu berjanji,
Akan mengutamakan kepentingan rakyat tanpa terkecuali,
Akan menurunkan kemiskinan dan berantas korupsi,
Akan membawa kehormatan ibu pertiwi di kancah luar negeri,
Namun, apa yang bisa dilihat kini?
 
Kami hanya para pengguna hak asasi,
Kami tak segan lontarkan hujatan dan opini,
Silakan pikat kami dengan megahnya orasi.
Silakan kau rayu kami dengan  mimpi-mimpi.
Sungguh, kami tidak butuh pesta demokrasi.
Kami hanya butuh pemimpin yang berani.
Sosok yang  tulus dan  mampu mencintai,
Dengan ikhlas mau mengayomi,
Dengan tegas mampu gunakan kendali,
Dengan jujur tidak bermain monopoli ekonomi.
Kami butuh pemimpin.
Bukan pemegang  jabatan pribadi,
Atau tokoh politisi,
Atau  sosok yang sering pamer prestasi,
Atau tokoh  yang memegang siaran stasiun televisi.
Bagimu (yang katanya) para calon pemimpin negeri.
Silakan ingat kata-kata kami,
Sebelum kau berani acungkan jari.
 
“ Tidak ada sebesar-besarnya pengkhianatan, selain pada negeri sendiri.
Tidak ada serendah-rendahnya manusia, selain pengkhianat bangsa sendiri.
Tidak ada seburuk-buruknya pengkhianat, selain pemimpin yang berdiam diri.
Dan semoga dari tangan orang-orang baik,
Negeri ini mampu bangkit kembali.”

Sunday, August 25, 2013

Sayangi Dirimu, Sayang..

Tak kenal, maka tak sayang.
Mana yang lebih sulit, mengasihi hidup diri sendiri atau menghargai hidup orang lain?
Sesungguhnya menghargai hidup orang lain lebih sulit daripada mengasihi hidup diri sendiri.
Tapi ketika kita tidak mengenal diri kita sendiri, mana yang lebih sulit?

Kita pasti pernah ada di situasi di mana kita bertanya,
 "Aku ingin menjadi orang hebat. Kapan waktuku tiba?Aku tidak lebih hebat dari dia. Apa yang bisa aku banggakan? Aku tidak bisa mengalahkan dia. Bagaimana bisa sehebat dirinya?"

Ada satu masa dimana kita mencari arti sebuah pengakuan dan penghargaan.
Ada satu masa dimana kita haus akan penghormatan dan jabatan.
Ada satu masa dimana kita meragukan apa yang kita punya,
kemudian mulai membandingkan dengan kepunyaan tetangga atau kolega.

Ada satu masa dimana kita merasa begitu kekurangan sehingga kita lupa dengan segala yang kita punya.
Di atas langit masih ada langit. Banyak orang hebat di luar sana, maka jangan menganggap diri terlalu hebat.
Memang banyak orang hebat di luar sana yang sesuai bidangnya. Maka jangan menganggap diri tidak terlalu hebat. Tiap manusia hebat dengan jalannya dan caranya masing-masing. Perbandingan ada untuk penghargaan, bukan untuk persaingan.  Maka jangan mengubah diri sendiri hanya untuk mengalahkan kehebatan orang lain.
Manusia diciptakan berbeda-beda, lantas mengapa ingin terlihat sama?
Yang menjadikan tiap individu istimewa adalah apa yang dia punya.
Apa yang dia miliki dan orang lain tidak miliki adalah sebuah nilai tersendiri.
Sudah jelas bahwa kita memiliki keistimewaan dan kelemahan masing-masing.
Lantas mengapa kita masih merasa kurang dengan segala yang kita bawa?

Ketika musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri,apa yang kamu lakukan?
Ketika kita berpikir tidaklah pantas untuk menang, sesungguhnya kita telah kalah.
Bukan pada lawan, tapi pada diri kita sendiri.
Ketika kita berpikir tidaklah pantas untuk memimpin, sesungguhnya kita telah kalah.
Bukan pada keadaan, tapi pada diri kita sendiri.

Sebingung-bingungnya tersesat di jalan,
Dialog dengan pikiran sendiri adalah hal yang paling menyesatkan.
Seramai-ramainya orang lalu lalang di pasar,
Dialog dengan pikiran sendiri adalah tempat paling memusingkan.
Dan dewasa adalah saat kita berdiri untuk hadapi diri sendiri.

Setiap dari kita adalah istimewa,
tak perlu berkecil hati jika belum menjadi sehebat idola.

Atas segala lebih dan kurang yang kita punya.
Tanyakan pada bayangan di kaca,

"Ngapain jadi orang kebanyakan kalau bisa beda?"


Tuesday, August 20, 2013

Dijajah Sejak Dulu

Indonesia telah merdeka.
Lantas mengapa ada yang berkata,
“Kita masih dijajah.”

Bukan hanya soal ekonomi.
Tentang rakyat yang lapar atau maraknya berita korupsi
Bukan hanya soal pendidikan.
Tentang anak desa susah bersekolah atau sarjana pengangguran,

Karena pada siang hari tadi,
Ada sebuah berita di televisi,
Dengan judul manis dia terpampang,
Tentang wanita dan harkatnya.

Tidak usah disebut apa judul beritanya,
Toh seharusnya kita semua siaga akan segala wacana.
Karena Indonesia bukan hanya seputar gedung KPK,
Masih banyak sudut tempat di mana rakyat butuh dijaga

Soal wanita,
Berani bicara apa kau, berita?
Berani uji apa kau, pembuat kuasa?
Jangan seenaknya kau labelkan harga,
Hanya melalui uji semata.
Bukan berarti ada satu, maka seribu menjadi sama.
Lalu kau ratakan untuk dicap semua.
Tak usahlah sok menjaga,
Jika akhirrnya mencoreng nama. 

Lantas apa yang kau dapat dari hasil uji?
Selain sebuah predikat dan perlakuan berbeda pada mereka yang diuji.
Beruntung bagi yang menerima hasil "ya, kau masih suci"
Merana bagi yang menerima hasil "maaf, kau sudah tidak lagi"
Bahkan wanita sudah dijajah sejak dini.

Wanita bukan soal harga.
Jangan seenaknya kau sematkan tanda,
Apakah ia bagus atau tidak?
Apakah ia mahal atau tidak?
Sudah banyak sebutan rendah untuk mereka.
Masih inginkah kau menambahkan derita?
  
Karena pada siang hari,
Ada sebuah berita di televisi.
Dengan judul manis dia menantang,
Tentang wanita dan tahtanya.

Teruntuk padamu wanita,
Cantik jelita,
Menjelma berbagai rupa.
Sembunyi pada mata,
Berani dalam cerita.

Teruntuk padamu wanita,
Yang mencipta asa,
Dan menikmat lara.
Yang di sudut dahaga,
Dan dikurung bahagia.

Padamu wanita,
Aku bersuara.
  
Diperbudak rasa,
Tak jugakah kau jera?
Berhentilah merana,
Menanti kereta tak kunjung tiba.

Atas nama rasa dan karsa,
Kaulah wanita,
Perhiasan semesta

Atas nama harga dan tahta,
Kaulah kuasa atas mahkota,
Pemegang kendali tinggi atas raga,

Tegakkan kepala,
Jangan kau rendahkan jiwa,
Sekalipun bagi para raja.
Karena kau adalah ratu raya,
Atas dirimu sendiri, wanita.

Wanita akan selalu ada,
Dalam cerita dijajah pria
Berkacalah dari cerita,
Masih sudikah kau, wanita?

Saturday, August 10, 2013

"What gets us into trouble is not what we don't know. It's what we do know for sure that just ain't so."
-An Inconvenient Truth. 2006
(via @BestFilmQuotes)

Quotes di atas berhasil buat aku bikin sebuah tulisan di bawah ini. Ternyata dari satu kalimat bisa beranak jadi banyak ya...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apa yang terucap tidak selalu yang paling benar.
Apa yang terasa tidak selalu yang paling baik.
Apa yang terlalui tidak selalu yang paling menyenangkan.
Apa yang tertinggal tidak selalu yang paling menyedihkan.

Pernah jatuh, takut dan ragu.
Tapi harus memulai dan bisa percaya.
Jika tahu hal itu istimewa.
Tidak ada salahnya dengan mencoba.

Jika memang yang terjadi adalah sebuah kesalahan,
merasa beruntunglah pernah menjalainya.
Hingga satu waktu kau dapat berkata,
"Ya, itu adalah sebuah kesalahan".

Tiada perlu sesali yang sudah terjadi.
Lalui sebanyak jalan yang ada.
Biarkan kita tersesat dan salah arah.
Selagi ada waktu, apa lagi yang ditunggu?

Lebih baik terbunuh karena kepastian,
Daripada mati dalam penjara ketakutan
yang berselimut ketidakpastian.

Hidup adalah perjalanan.
Tiap detiknya adalah pilihan.
Tiap langkahnya adalah keputusan.

Tidak ada yang salah dari sebuah kesalahan.
Karena semua dilalui dengan kesadaran.
Tidak ada salah keputusan.
Apalagi sesal pilihan.

Karena yang terjadi adalah yang seharusnya terjadi.
Dan kau,
Kuasa atas hidupmu.

Maka ragu apa lagi yang membuatmu gagu?


Komunikata Komunitanda

Hidup itu komunikasi.
Itu mengapa manusia diciptakan dengan pancaindera.
Agar mereka dapat saling memahami dan mengerti satu sama lain.

Manusia diciptakan untuk saling berbagi dan melengkapi.
Lantas mengapa masih ada makhluk egois dan sombong yang tiada mau berbagi?
Atau ia terlalu malu untuk memunculkan diri,
Tersesat untuk menampakkan identitas sendiri.

Tidak semua masalah diselesaikan melalui perkataan.
Setiap masalah menyita tempat dan perhatiannya masing-masing.
Yang ditutup dan dihindari pasti akan mengikuti.
Lari dari masalah hanya akan memperburuk masalah.
Kekecewaan dan pesan yang tak tersampaikan adalah masalah itu sendiri.

Life is not about perfection, it's about communication.


Kita terlalu sering berkutat dengan tanda,
Kita terlalu sibuk menanti sinyal,
Kita terlalu naif mengandalkan firasat.
Kita diberikan pancaindera untuk berkomunikasi, kan?

Ada yang salah dengan berbicara?
Sejak kapan berbicara menjadi hal yang sulit?
Atau ada metode lain yang lebih baik selain berbicara?
Agar kita mampu menerjemahkan sekian banyak tanda dari manusia.

Telingakah yang sudah tuli?
Matakah yang sudah rabun?
Mulutkah yang sudah bisu?
Ya ampun, apa yang sulit dengan bertatap muka dan saling mengudarakan kata?

Mungkin tidak melulu harus berbicara.
Tidak selalu harus dari aksara.
Tapi setidaknya,
Kurang-kurangilah bermain tanda.
Banyak manusia lain yang menunggu ketegasan dan kejelasan,
Atas apa yang telah kita perbuat.

Silakan Dicoba

"Every great thing start out a little scary, doesn't it?" - Warm Bodies. 2013  
(via @BestFilmQuotes) 
Kita tidak pernah tahu kapan sebongkah hadiah akan tiba.
Kita tidak pernah tahu kapan kita memenangkan lotere atau memenangkan undian.
Kita tidak pernah tahu kapan nama kita akan terukir di batu nisan pemakaman keluarga.
Kita bukan Tuhan yang tahu segalanya, kan?

Sesungguhnya masalah akan selalu ada,
Dan akal akan terus berpikir untuk mencari jalan keluar
Sedangkan hati akan terus bertanya kapan masalah akan usai.
Manusia diberi akal untuk berpikir kemudian hati untuk merasa.
Kombinasikan keduanya, lalu lihat apa yang dihasilkan.

The problem is not your condition. 
It's how you deal with it. That's your problem.

Hidup itu opini.
Salah dan benar adalah bagian dari hidup.
Maka siapa yang berhak menentukan apa yang kita lakukan adalah salah dan benar,
sedangkan keduanya merupakan bagian dari opini?
Jika salah adalah sebuah kejahatan.
Jika benar adalah sebuah kebaikan.
Kita akan selalu takut berbuat salah hingga berusaha diam dalam nyaman.
Dan akan terus begitu, selama hidup adalah opini.

You can't change your situation,
but you can change your reaction.

Merah tidak selalu darah
Putih tidak selalu perban.
Dan salah tidak selalu salah.
Maka benar adalah sebuah jawaban.





Tuesday, July 30, 2013

(M) E A T L O V E

Tulisan ini dibuat berkat hasil mendengar, melihat dan merasakan sebuah cerita.
Bahkan seekor singa pun marah ketika ekornya diinjak,
Apalagi manusia yang hanya makhluk biasa.
Bicara soal rasa dan cinta (agak geli juga bilangnya), bukan sesuatu yang tabu.
Bukan sebuah hal yang membuat kita terlihat lemah dan kalah.
Semoga tulisan ini tidak membuat yang menulis maupun yang membaca terlihat seperti galau ya haha
Semoga, amin.

We are human,
Feel  free to love!
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(M) E  A T   L O V E

"For those who love, for those who hate
For those who run, for those who chase
For those who walk, for those who wait
For those who lone, for those who date"

Atas nama rasa dan karsa
Padamu hawa, aku berkaca
Padamu adam, aku berkata

Diciptakan adam dan hawa
Adalah dua makhluk berbeda
Tapi ditakdirkan bersama
Ditempatkan masing-masingnya
Di ujung pelosok dunia

Cukup mata tatap mata
Keduanya menerka rasa
Sungguhkan ada di sana?
Atau hanya asumsi semata
Bahwa rasa dibalas rasa

Kata belum menjelma
Tersimpan rapat di masing-masing nama
Melalui kata kah rasa menjelma?
Atau cukup kita menerka?

Sulitkah untuk berkata?
Lebih baik mati mencoba,
Daripada diam dan tiada

Hawa hanya pandai menanti
Duduk manis dan gigit jari
Adam hanya senang mencari
Berharap temu banyak bidadari
Keduanya hanya mampu berdiri
dan saling tarik ulur tali

Masing-masing pertahankan ego diri
Tiada ada yang mau memulai
Tapi ingin segera mengakhiri

Ah sudahlah,

Dan diam saja hanya membuah gundah
Semua sudah ada di ujung lidah
Sampai kapan kau tak bertingkah?
Luruskan jalan sebelum semua punah
Karena busuk dan salah arah

Perlu nyali untuk bersuara
Berawal dengan tanya, diakhiri dengan jumpa
Sampai satu titik mereka lelah, lalu berkata
“ Kita bicara, maka kita ada”


You can play, but you can’t stay.
That’s why they call you,
Player.

Please, enjoy this (m)eat love.

Bandung, 30 Juli 2013