Tulisan ini dibuat berkat hasil mendengar, melihat dan merasakan
sebuah cerita.
Bahkan seekor singa pun marah ketika ekornya diinjak,
Apalagi manusia yang hanya makhluk biasa.
Bicara soal rasa dan cinta (agak geli juga bilangnya), bukan
sesuatu yang tabu.
Bukan sebuah hal yang membuat kita terlihat lemah dan kalah.
Semoga tulisan ini tidak membuat yang menulis maupun yang membaca
terlihat seperti galau ya haha
Semoga, amin.
We are human,
Feel free to love!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(M) E A T L O V E
"For those who love, for those who hate
For those who run, for those who chase
For those who walk, for those who wait
For those who lone, for those who date"
Atas nama rasa dan karsa
Padamu hawa, aku berkaca
Padamu adam, aku berkata
Diciptakan adam dan hawa
Adalah dua makhluk berbeda
Tapi ditakdirkan bersama
Ditempatkan masing-masingnya
Di ujung pelosok dunia
Cukup mata tatap mata
Keduanya menerka rasa
Sungguhkan ada di sana?
Atau hanya asumsi semata
Bahwa rasa dibalas rasa
Kata belum menjelma
Tersimpan rapat di masing-masing nama
Melalui kata kah rasa menjelma?
Atau cukup kita menerka?
Sulitkah untuk berkata?
Lebih baik mati mencoba,
Daripada diam dan tiada
Hawa hanya pandai menanti
Duduk manis dan gigit jari
Adam hanya senang mencari
Berharap temu banyak bidadari
Keduanya hanya mampu berdiri
dan saling tarik ulur tali
Masing-masing pertahankan ego diri
Tiada ada yang mau memulai
Tapi ingin segera mengakhiri
Ah sudahlah,
Dan diam saja hanya membuah gundah
Semua sudah ada di ujung lidah
Sampai kapan kau tak bertingkah?
Luruskan jalan sebelum semua punah
Karena busuk dan salah arah
Perlu nyali untuk bersuara
Berawal dengan tanya, diakhiri dengan jumpa
Sampai satu titik mereka lelah, lalu berkata
“ Kita bicara, maka kita ada”
You can play, but you can’t stay.
That’s why they call you,
Player.
Please, enjoy this (m)eat love.
Bandung, 30 Juli 2013