Tak kenal, maka tak sayang.Mana yang lebih sulit, mengasihi hidup diri sendiri atau menghargai hidup orang lain?
Sesungguhnya menghargai hidup orang lain lebih sulit daripada mengasihi hidup diri sendiri.
Tapi ketika kita tidak mengenal diri kita sendiri, mana yang lebih sulit?
Kita pasti pernah ada di situasi di mana kita bertanya,
"Aku ingin menjadi orang hebat. Kapan waktuku tiba?Aku tidak lebih hebat dari dia. Apa yang bisa aku banggakan? Aku tidak bisa mengalahkan dia. Bagaimana bisa sehebat dirinya?"
Ada satu masa dimana kita mencari arti sebuah pengakuan dan penghargaan.
Ada satu masa dimana kita haus akan penghormatan dan jabatan.
Ada satu masa dimana kita meragukan apa yang kita punya,
kemudian mulai membandingkan dengan kepunyaan tetangga atau kolega.
Ada satu masa dimana kita merasa begitu kekurangan sehingga kita lupa dengan segala yang kita punya.Di atas langit masih ada langit. Banyak orang hebat di luar sana, maka jangan menganggap diri terlalu hebat.
Memang banyak orang hebat di luar sana yang sesuai bidangnya. Maka jangan menganggap diri tidak terlalu hebat. Tiap manusia hebat dengan jalannya dan caranya masing-masing. Perbandingan ada untuk penghargaan, bukan untuk persaingan. Maka jangan mengubah diri sendiri hanya untuk mengalahkan kehebatan orang lain.
Manusia diciptakan berbeda-beda, lantas mengapa ingin terlihat sama?Yang menjadikan tiap individu istimewa adalah apa yang dia punya.
Apa yang dia miliki dan orang lain tidak miliki adalah sebuah nilai tersendiri.
Sudah jelas bahwa kita memiliki keistimewaan dan kelemahan masing-masing.
Lantas mengapa kita masih merasa kurang dengan segala yang kita bawa?
Ketika musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri,apa yang kamu lakukan?Ketika kita berpikir tidaklah pantas untuk menang, sesungguhnya kita telah kalah.
Bukan pada lawan, tapi pada diri kita sendiri.
Ketika kita berpikir tidaklah pantas untuk memimpin, sesungguhnya kita telah kalah.
Bukan pada keadaan, tapi pada diri kita sendiri.
Sebingung-bingungnya tersesat di jalan,
Dialog dengan pikiran sendiri adalah hal yang paling menyesatkan.
Seramai-ramainya orang lalu lalang di pasar,
Dialog dengan pikiran sendiri adalah tempat paling memusingkan.
Dan dewasa adalah saat kita berdiri untuk hadapi diri sendiri.
Setiap dari kita adalah istimewa,
tak perlu berkecil hati jika belum menjadi sehebat idola.
Atas segala lebih dan kurang yang kita punya.
Tanyakan pada bayangan di kaca,
"Ngapain jadi orang kebanyakan kalau bisa beda?"