Seorang manusia membuat janji. Tepat tiga tahun yang lalu bernyali.
Sebuah janji untuk ditepati. Untuk dan kepada dirinya sendiri.
Deklarasi indepedensi.
Sebagai seorang wanita, anak dan akademisi.
Dulu seringkali bicara soal mimpi.
Hingga menimbun penuh melampaui.
Otaknya liar, nafasnya terpacu tiada henti.
Begitu nafsu dirinya untuk menghidupi.
Untuk mewujudkan segala imaji dan bayangan mimpi.
Sebutlah dulu ia penguasa.
Akan tubuh dan pikirannya.
Tiada jeruji yang pas untuk menahannya.
Tiada gentar ia hidupkan,kejar segala ingin dan ambisi.
Lalu malam kian berlalu.
Dunianya bukan lagi dunia jelita ceria.
Melainkan penuh taktik, teknik dan politik.
Hingga satu malam ia takluk tertegun malu.
Apa saja yang sudah ia capai di dunia barunya?
Kemana otak yang selalu berpikir dan hati yang siap menetralisasi?
Maka tiba pada suatu malam.
Dimana ia mencoba meraih dunia nya yang lama tenggelam.
Tenggelam oleh cinta dan realita.
Maka tiba pada suatu malam.
Dimana ia mencoba seperti layaknya sedia kala.
Sekedar menaruh coretan pikiran dalam tulisan.
Entah apa yang terlontar.
Tapi yang jelas ia tenggelam.
Dan mencoba hadir kembali.
Meraih dunianya.
Dan menjadi penguasa atas dirinya.
Seorang independen.
Berdiri di atas kaki sendiri.
Bandung, 15 Juli 2014.
No comments:
Post a Comment