Saturday, February 1, 2014

Sepuluh Jemari

Semacam kuda liar kamu berlari.
Kau tantang malam dengan berani.
Pedang di tangan kanan dan di kiri kau simpan belati
Sebut saja kamu petarung sejati.

Dalam nafasmu terbungkus mimpi.
Hingar bingarmu layaknya api.
Dan kicau burung menjadi saksi.
Pada pagi kamu selalu kembali.

Perang sementara berhenti.
Tegakmu tetap berdiri namun kecewa kamu sesali.
Aku datang dengan sepuluh jemari.
Hanya mampu merengkuhmu sepenggal kiri.

Segenggam erat aku meraihmu.
Tanpa ragu aku memandangimu.
Sejauh itu yang aku mampu.
Ungkapkan rindu selagi membisu.

Semacam kuda liar kamu berlari.
Bukan kuasaku menahanmu pergi.
Dan hanya ini yang dapat kuberi.
Seutuhnya aku selalu menemani..










No comments:

Post a Comment